Perubahan iklim dan cuaca ekstrem menjadi agenda utama pada rapat koordinasi di Kementerian Kesejahteraan Rakyat, Senin 4 Oktober 2010. Menko Kesra Agung Laksono bahkan berencana akan mengundang bupati dan walikota berkoordinasi mengantisipasi cuaca ekstrem.
“Setiap kabupaten harus memiliki stok khusus mengantisipasi rawan pangan sejumlah 100 ton,” kata Agung Laksono, Senin 4 Oktober 2010. Untuk itu, pemerintah daerah diharapkan berkoordinasi dengan pemerintah pusat. Masyarakat juga diimbau lebih jeli melihat informasi cuaca jika bermaksud bepergian.
Selain menimbulkan wabah penyakit, dan gangguan kesehatan, cuaca ekstrem mengancam produktivitas petani. "Dampaknya telah dirasakan oleh para petani berupa perubahan pola tanam dan gagal panen, serta para nelayan yang tidak berani melaut akibat kondisi cuaca tidak menentu,” jelas Agung Laksono.
Transisi cuaca di Jakarta
Kepala Sub Bidang Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kukuh Ribudiyanto tingginya curah hujan di ibu kota, Jakarta baru memasuki masa transisi.
Ini disebabkan penyimpangan atau anomali pada Juli dan Agustus – yang seharusnya musim kemarau, justru malah banyak hujan. Masa transisi dengan curah hujan tinggi ini akan berakhir hingga Oktober dan awal November. Setelah itu baru masuk musim penghujan.
"Penyebab anomali itu karena ada fenomena La Nina, adanya uap air dari Pasifik Tengah ke arah barat, termasuk ke Indonesia," kata Kukuh, saat dihubungi VIVAnews.com, Selasa 28 September 2010.
Musim hujan di Jakarta sendiri diprakirakan terjadi setelah November sampai Januari 2011. Hingga Januari nanti, kata Kukuh, fenomena La Nina masih akan terus berlangsung. "Di musim hujan nanti, curah hujan akan meningkat dari biasanya, atau di atas normal," jelas dia.
Kukuh berpesan kepada masyarakat Jakarta pada khususnya untuk mewaspadai banyaknya petir yang menyambar. "Waspada pula terhadap angin kencang dan hujan yang deras walaupun durasinya pendek. Bagi yang langganan banjir, harap waspada," imbaunya.
Tak hanya di Indonesia
Badan Kelautan dan Atmosfer Amerika Serikat atau US National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) mengatakan, fenomena La Nina menguat di Bulan Agustus 2010. Hasil pemantauan badan itu menyebutkan permukaan laut mendingin sekitar 1,3 sampai 1,8 derajat Celcius. Dari model cuaca, diramalkan La Nina akan bertahan setidaknya sampai awal 2011.
Cuaca dingin yang panjang juga akan berpengaruh pada lingkungan global. "Pendinginan permukaan laut akan mempengaruhi curah hujan tropis Samudera Pasifik dari Indonesia ke Amerika Selatan", ujar Gerry Bell, ilmuwan iklim NOAA di Pusat Prakiraan Iklim di Camp Springs, Maryland, seperti dimuat situs Nature News.
Beberapa tempat, seperti Australia Utara akan lebih basah dari rata-rata musim. "Perubahan begitu besar, sehingga juga mempengaruhi angin," tambah Bell. (np)
"sumber dari vivanews.com
0 komentar:
Posting Komentar